Nanang Suryana Saputra
Nanang Suryana Saputra
  • Jun 23, 2022
  • 2549

Para Siswa SD Sukahurip I, Laksanakan Sungkem Pada Kepala Sekolah Dan Kepala Desa

PANGANDARAN - Istilah sungkem’ merupakan bahasa Jawa Kuna ataupun Jawa Tengahan, bahkan berlanjut hingga memasuki perkembangan bahasa Jawa Baru, . Secara harafiah, kata “sungkem” berarti: membungkuk, menelungkup, berbarig dengan muka berada di bawah (Zoetmulder, 15:1150). Istilah ‘sungkem” diartikan sebagai sujud (tanda bakti dan hormat) di dalam bahasa Indonesia (KBBI, 2002:1105). Istilah ini paling tidak telah digunakan pada masa pemerintahan kerajaan Kadiri, terbukti pada penyebutanya dalam kakawin Hariwangsa (12.5) dengan kalimat ‘……. sumungkem ing tilam (menelukup di tikar)’, Bharattayudha (12.2), Gatotkacasraya (11.17), Penggunaannya berlanjut hingga masa Majapahit, seperti didapati penyebutannyadalam kakawin Bhomakawya (45.10), Sumanasantaka (33.9, 126.5, 142.13), Arjunawijaya (69, 9), Sutasoma (43.13, 105.6, 125.6), Lubdaka (9.6), Subhadrawiwaha (54.7).

Sikap tubuh dalam sungkem ditandai oleh membungkukkan punggug sebagai tanda meghormat. Makna posisi membungkuk atau merunduk (bahasa Jawa Kua/Tengahan ‘wungkuk’) acap diibarati dengan posisi berdirinya padi ketetika tengah berbuah, .Peribahasa bulilang ‘ilmu-ilmu padi, kian berisi kian merunduk’. Artinya: (a) semakin tinggi ilmunya semakin rendah hatinya, atau (b) kalau sudah pandai jangan sombong, selalulah rendah hati. Kepala yang pada sungkem dihadapkan ke bawah seringkali ditelungkupkan ke pangkuan (karibaan), utamaya pada pangkuan peremuan, khususnya ibu. Ternyata, hal demikian telah diperoleh bertinya di dalam kidung Malat (2.113) dengan kalimat “………… sumungkem ing pangkon ira parameswati (bersugkem di pangkuanya Parameswari)’.

Sebagai upaya melestarikan budaya bangsa Indonesia agar tidak terlindas oleh budaya barat, di Desa Sukahurip Kecamatan Pangandaran, Sekolah Dasar (SD) Sukahurip I,   dalam prosesi kenaikan kelas dan pelulusan, para siswa kelas enam yang lulus melaksanakan prosesi " Sungkem".

Para siswa kelas enam SD Sukahurip I melaksanakan Sungkem pada Maman Setiawan selaku Kepala Sekolah dan kepada Warsiman Haerudinselaku Kepala Desa Sukahurip 

Munawar Selaku Kepala Dusun Bengkekan ketika di konfirmasi oleh Media Indonesia Satu menjelaskan, " Budaya Sungkem selalu dilaksanan di Desa Kami pada saat pelulusan dan kebaikan kelas " Katanya.

" Ini merupakan buaya bangsa yang harus dilestarikan, selain dapat membentuk karakter manusia sejak dini, prosesi inipun dijadikan sebagai rangkaian upacara adat yang bisa menjadi tontonan sekaligus tuntunan bagi Para Siswa dan semua yang hadir dalam acara tersebut" pungkas Munawar.(MISG)

Bagikan :

Berita terkait

MENU